101 HADITS NABI MUHAMMAD SAW TENTANG AKHLAQ MULIA
Bismillahirrohmanirrohim
Siapakah golongan yang dijamin selamat oleh Rasulullah SAW. Jawabannya
adalah ahlussunah wal jama'ah.
Banyak sekali golongan kaum muslimin jaman sekarang ini mengaku paling ahlussunah padahal akhlaqnya belum
tentu sesuai prinsip ahlussunnah.
Para kaum muslimin pengikut
rasululullah saw tidak saja lurus keyakinan dan keimanannya tetapi juga lurus dalam perilaku dan perbuatannya. Jangan mengaku ahlussunah jika keimanan dan akhlaq kita kepada Allah SWT dan sesama manusia masih kurang baik.
Karena menurut Rasulullah saw kesombongan itu adalah menolak kebenaran (ajaran islam) dan meremehkan orang lain (yang ia anggap lebih rendah darinya).
Sombong dan merasa diri paling benar termasuk akhlaq yang tercela dan tidak termasuk akhlaq barisan
ahlussunah wal jama'ah.
Oleh karena itu jika ingin dijamin selamat masuk surga oleh rasulullah saw perbaguslah akhlaqmu setelah kita baguskan
luruskan keimanan kita.
Maka untuk menambah pengetahuan dan keimanan kita khususnya tentang
akhlaq mulia kami cantumkan hadits lainnya tentang akhlaq ini. Begitu besar keutamaan ajaran beliau tentang sunnah akhlaq yang baik ini.
Berikut kumpulan hadits rasulullah saw tentang akhlaq mulia :
1. "Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya".(HR. Ar-Ridha)
2. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang Mukmin karena kebaikan akhlaknya menyamai derajat orang yang biasa melakukan shaum dan menunaikan shalat malam." (HR Abu Dawud)
3. Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ
لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ
[سنن الترمذي: صحيح]
Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang
lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
4. Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang yang terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat, pen.) dan sombong." HR . at-Tirmidzi).
5. Baginda Rasulullah SAW menyebut sejumlah keistimewaan akhlak mulia ini. Saat beliau ditanya tentang apa itu kebajikan (al-birr),
misalnya, beliau lansung menjawab, "Al-Birr husn al-khulq
(Kebajikan itu adalah akhlak mulia." (HR Muslim).
6. Beliau bahkan bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat
dalam timbangan seorang Mukmin pada Hari Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbuat keji dan berkata-keta keji."
(HR at-Tirmidzi)
7. Rasulullah SAW pun menyebut Muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya."
(HR al-Bukhari dan Muslim).
8. Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
إن الله يحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها [المعجم الكبير للطبراني:
صححه الألباني]
Sesungguhnya Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci akhlak
yang buruk. [Al-Mu'jam Al-Kabiir: Sahih]
9. An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu 'anhu berkata: Aku
bertanya kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam tentang
kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab:
«الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ»
[صحيح مسلم]
Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang
mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain
mengetahuinya. [Sahih Muslim]
10. Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي
وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ
خُلُقَهُ» [سنن أبي داود: حسن]
Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat
sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang
tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga
bagi orang yang mulia akhlaknya. [Sunan Abi Daud: Hasan]
11. Dari Jabir bin Samurah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
" إِنَّ أَحْسَنَ النَّاسِ إِسْلَامًا، أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا " [مسند أحمد: صحيح]
Sesungguhnya orang yang paling baik keislamannya adalah yang paling
baik akhlaknya. [Musnad Ahmad: Sahih]
12. Dari Jabir radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
«إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا، وَإِنَّ
أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ
وَالمُتَفَيْهِقُونَ» [سنن الترمذي: صحيح]
Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling
dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia
akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh
tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh
dalam berbicara, dan sombong. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
13. Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
لن تسعوا الناس بأموالكم ولكن يسعهم منكم بسط الوجه وحسن الخلق [مسند
البزار: حسنه الألباني]
Kalian tidak akan mempu memberi kepada semua orang dengan hartamu,
akan tetapi kamu bisa memberi kepada semua orang dengan senyuman dan
akhlak mulia. [Musnad Al-Bazzar: Hasan]
14. Dari Ibnu Mas'ud dan Aisyah radiyallahu 'anhuma; Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa ...
" اللهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِيْ، فَأَحْسِنْ خُلُقِيْ"
Ya Allah .. Engkau telah memuliakan penciptaanku, maka muliakanlah
akhlakku. [Musnad Ahmad: Sahih]
15. Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah
sallallahu 'alaihi wasallam ketika memulai salat ia bertakbir
kemudian membaca ...
«إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ
أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا
يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا
أَنْتَ»
"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk
Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku
diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku
amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa
memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan
dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal
yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]
16. Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang
wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia
wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak
yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia
disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya
dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini ketika dalam negeri dunia
paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai
Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan
dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)
17. "Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu
tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang
baik." (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)
18. "Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu
yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang
lain."(HR. Muslim)
19. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi
bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku
beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR. Muslim)
20. "Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling
beribadah. Relalah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya
kamu menjadi orang paling kaya. Berperilakulah yang baik kepada
tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin. Cintailah orang lain
pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu
tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya
terlalu banyak tertawa itu mematikan hati." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
21. "Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila
mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut
dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)
22. "Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak
ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal.
Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh)
dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah.
Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan
matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang
luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara
harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih
mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih
sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)
23. "Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi
serta menyayangi orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya
dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)
24. "Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya)
adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya."
(HR. Ahmad dan Al Hakim)
25. "Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia
harus mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli
dari sumber mana datangnya." (HR. Ibnu Hibban) Artinya kita jangan
melihat siapa yang memberi nasehat tapi apa isi nasehatnya. Yakinlah
bahwa segala kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, dan segala
sesuatu hanya sebagai perantara.
26. "Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi (tidak punya akhlaq),
lakukanlah apa yang kamu kehendaki." (HR. Bukhari)
27. "Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di
sisi Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena
keridhoan Allah Ta'ala." (HR. Ahmad)
28. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah,
berpesanlah kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah
(emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap
berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari)
29. " Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)
30. "Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah
pembicaraan paling dusta. (HR. Bukhari)
31. "Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak
sesuai kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah
dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan. (HR.
Asysyihaab)
32. "Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa
yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)
33. "Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada
kaum lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu
memperoleh rezeki dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum
lemah di kalangan kamu." (HR. Muslim)
34. "Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan
mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya
maka Allah akan merendahkannya." (HR. Ath-Thabrani)
35. "Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar
tidak ada orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya
terhadap orang lain. (HR. Ahmad)
36. "Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan
perkataan busuk adalah kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di
neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)
37. "Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal
adalah bagian) dari keimanan. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)
38. "Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang
mengganjal dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang
lain. (HR. Muslim)
39. "Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu.
Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram
kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan
menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau
memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)
40. "Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka
dia terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi).
41. "Orang yang mengharamkan kelemah lembutan, maka akan diharamkan
baginya segala kebaikan." [HR. Muslim]
42. اللهم من ولي من أمر أمتي شيئا فشق عليهم فاشقق عليه، ومن ولي من أمر
أمتي شيئا فرفق بهم فارفق به
Artinya: "Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian
ia memberatkan mereka, maka beratkanlah ia. Dan siapa saja yang
mengurus urusan umatku, kemudian ia bersikap lemah lembut kepada
mereka, maka lemah lembutlah Engkau kepadanya." [HR. Muslim]
43. "Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati
yang kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang
terus-menerus melakukan perbuatan dosa. "(HR. Al Hakim)
44. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab,
"Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, "
Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang
datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan
zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang dan menuduh orang itu
berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu, lalu dia menanti
orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan
orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala- pahalanya habis
sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka
dosa orang- orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu
dia dihempaskan ke api neraka." (HR. Muslim)
45. "Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu
penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh
kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan
dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia,
saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka
melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim)
46. "Janganlah engkau menyepelekan kebaikan sedikitpun meski sekadar
menuangkan air dari ember timbamu ke bejana orang yang meminta air,
dan meski sekadar berbicara dengan saudaramu dengan wajah yang
berseri-seri." [HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan an-Nasa'i]
47. Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." [Hadits riwayat
Mutafaq 'alaih]
48. Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang
lebih luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)
49. Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan.
(HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
50. Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan
keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita
keluarkan). (HR. Ath-Thabrani)
51. Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan
orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad
dan Abu Dawud)
52. Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)
53. Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan
kawan bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri.
Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam
adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al
Hakim)
54. Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang,
lebih besar pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan
tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan
Tirmidzi)
55. Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu
(wajib) ialah memasukkan kesenangan ke dalam hati (menghibur hati)
seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)
56. Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat
aib padanya dia segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)
57. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada
Allah dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan
(menasihati) satu sama lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang
memerlukan). (HR. Ad-Dailami)
58. Jibril Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap
lunak (toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')
59. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak
menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan
tidak merusaknya (kehormatan dan nama baiknya). (HR. Muslim)
60. Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR.
Ath-Thabrani)
61. Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata,
"Ya Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk
berbincang-bincang." Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang
harus duduk-duduk maka berilah jalanan haknya." Mereka bertanya,
"Apa haknya jalanan itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,
"Memalingkan pandangan (bila wanita lewat), menghindari gangguan,
menjawab ucapan salam (dari orang yang lewat), dan beramar ma'ruf
nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)
62. Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu
rumahmu. (HR. Al-Baihaqi)
63. Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran
atas pemberian hadiah tersebut. (HR. Bukhari)
64. Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)
65. Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah
itu dapat melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)
66. Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya
yang lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang
akan menghormatinya. (HR. Tirmidzi)
67. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah
menghormati tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu
malam. Masa bertamu adalah tiga hari dan sesudah itu termasuk
sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga
menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)
68. Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya
(saudaranya) tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan
dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezeki yang disalurkan Allah
untuknya. (HR. Al Hakim)
69. Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa
kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat.
(HR. Al-Baihaqi
70. Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah
(membelanya) padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan
merendahkannya di dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu
Babawih)
71. Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi
rukun dan bila tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR.
Muslim)
72. Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala
sesuatu bagi saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya.
(HR. Bukhari)
73. Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah
(sesuatu) kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari
orang yang menzalimi kamu (Artinya, jangan menghiraukan orang yang
menzalimi kamu). (HR. Ahmad)
74. Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila
dia zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi
upayakanlah agar dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)
75. Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum
muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)
76. Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya
Allah akan menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu.
(HR. Aththusi dan Tirmidzi)
77. Apabila kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)
78. Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu.
Tidak ada kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab)
dan bagi seorang yang bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit)
merah atas yang hitam dan yang hitam atas yang merah, kecuali dengan
ketakwaannya. Apakah aku sudah menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)
79. Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan)
dan tidak boleh ada paksaan. (HR. Malik)
80. Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)
81. Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan)
dengan saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu
untuk berdialog mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang
pertama memberi salam (menyapa). (HR. Bukhari)
82. Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong
dari mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
83. Tidak akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka
mendengar-dengar berita rahasia orang lain). (HR. Bukhari)
84. Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih
dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing)
maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)
85. Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia
tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya.
Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi.
Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR.
Bukhari)
86. Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama
bagi orang yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)
87. Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah
berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu
Dawud)
88. Orang yang diajak bermusyawarah (dimintai pendapat) adalah orang
yang bisa memegang amanat (jujur, ikhlas dan dapat menyimpan
rahasia). (HR. Ath-Thabrani)
89. Aku menjenguk ke surga dan aku melihat kebanyakan penghuninya
orang-orang fakir (miskin). Lalu aku menjenguk ke neraka dan aku
melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. (HR. Bukhari dan
Muslim) yang dimaksud hadits ini adalah fakir miskin yang sabar dan
bersyukur dan kebanyakan wanita masuk neraka adalah karena banyak
mengeluh kepada suami dan tak mau bersyukur.
90. Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada seorang yang mempersulit
agama, kecuali pasti dikalahkannya (menemui kesulitan). Bertindaklah
tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah dan
gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai
penolongmu. (HR. Bukhari)
91. Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada
lurus hatinya sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)
92. Sebaik-baik umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa
dan shalat Qashar, dan jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi
apabila melakukan keburukan dia beristighfar. Dan seburuk-buruk
umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan
dengannya, makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian
mewah-mewah dan bila berkata tidak benar (tidak jujur). (HR.
Ath-Thabrani)
93. Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin
terhadap mukmin lainnya, yaitu: (1) melihat saudara seimannya dengan
rasa hormat dalam pandangan matanya; (2) mencintainya di dalam
hatinya; (3) menyantuninya dengan hartanya; (4) tidak menggunjingnya
atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya; (5) menjenguknya
bila sakit; (6) melayat jenazahnya; (7) dan tidak menyebut kecuali
kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu Baabawih)
94. Sebaik-baik kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari
kejahatannya, dan seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan
kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu
Ya'la)
95. Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji
Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan
bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun
dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad
dan Abu Dawud)
96. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah
daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan ..(HR.
Muslim)
97. Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji
dan yang ucapannya kotor. (HR. Bukhari)
98. Penghuni neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan
orang yang berjalan dengan sombong, sombong terhadap orang lain,
menumpuk harta kekayaan dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga
ialah rakyat yang lemah, yang selalu dikalahkan. (HR. Al Hakim dan
Ahmad)
99. Rasulullah Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR.
Muslim)
100. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku
yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda:
"Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari
(kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya
bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa.
Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR.
Ath-Thabrani)
101. Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya
teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR.
Ahmad)
Sumber :
Dari berbagai kitab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar