Minggu, 23 September 2018

Budi luhur 101 hadis


101 HADITS NABI MUHAMMAD SAW TENTANG AKHLAQ MULIA

Bismillahirrohmanirrohim

Siapakah golongan yang dijamin selamat oleh Rasulullah SAW. Jawabannya
adalah ahlussunah wal jama'ah.

Banyak sekali golongan kaum muslimin jaman sekarang ini mengaku paling ahlussunah padahal akhlaqnya belum
tentu sesuai prinsip ahlussunnah. 

Para kaum muslimin pengikut
rasululullah saw tidak saja lurus keyakinan dan keimanannya tetapi juga lurus dalam perilaku dan perbuatannya. Jangan mengaku ahlussunah jika keimanan dan akhlaq kita kepada Allah SWT dan sesama manusia masih kurang baik.


Karena menurut Rasulullah saw kesombongan itu adalah menolak kebenaran (ajaran islam) dan meremehkan orang lain (yang  ia anggap lebih rendah darinya).

Sombong dan merasa diri paling benar termasuk akhlaq yang tercela dan tidak termasuk akhlaq barisan
ahlussunah wal jama'ah.

Oleh karena itu jika ingin dijamin selamat masuk surga oleh rasulullah saw perbaguslah akhlaqmu setelah kita baguskan 
luruskan keimanan kita.

Maka untuk menambah pengetahuan dan keimanan kita khususnya tentang
akhlaq mulia kami cantumkan hadits lainnya tentang akhlaq ini. Begitu besar keutamaan ajaran beliau tentang sunnah akhlaq yang baik ini.

Berikut kumpulan hadits rasulullah saw tentang akhlaq mulia :

 1. "Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya".(HR. Ar-Ridha)

 2. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang Mukmin karena kebaikan akhlaknya menyamai derajat orang yang biasa melakukan shaum dan menunaikan shalat malam." (HR Abu Dawud)

 3. Dari Abu Ad-Darda' radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
    wasallam bersabda:

    مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ
    لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ
[سنن الترمذي: صحيح]

Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang
lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

 4. Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat kedudukannya dengan majelisku pada Hari Kiamat nanti adalah orang yang paling baik akhlaknya. Sebaliknya, orang yang aku benci dan paling jauh dari diriku adalah orang yang terlalu banyak bicara (yang tidak bermanfaat, pen.) dan sombong." HR . at-Tirmidzi).

 5. Baginda Rasulullah SAW menyebut sejumlah keistimewaan akhlak mulia ini. Saat beliau ditanya tentang apa itu kebajikan (al-birr),
    misalnya, beliau lansung menjawab, "Al-Birr husn al-khulq
    (Kebajikan itu adalah akhlak mulia." (HR Muslim).
 

 6. Beliau bahkan bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat
dalam timbangan seorang Mukmin pada Hari Kiamat nanti selain akhlak mulia. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berbuat keji dan berkata-keta keji."
(HR at-Tirmidzi)

 

 7. Rasulullah SAW pun menyebut Muslim yang berakhlak mulia sebagai manusia terbaik. Beliau bersabda, "Sesungguhnya yang terbaik di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya."
(HR al-Bukhari dan Muslim).

 8. Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu
    'alaihi wasallam bersabda:
    إن الله يحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها [المعجم الكبير للطبراني:
    صححه الألباني]
    Sesungguhnya Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci akhlak
    yang buruk. [Al-Mu'jam Al-Kabiir: Sahih]

 
 9. An-Nawwaas bin Sim'aan Al-Anshary radiyallahu 'anhu berkata: Aku
    bertanya kepada Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam tentang
    kebaikan dan keburukan, dan Rasulullah menjawab:
    «الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ، وَالْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ، وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ»
    [صحيح مسلم]
    Kebaikan adalah akhlak yang baik, dan keburukan adalah sesuatu yang
    mengganjal di dadamu (hatimu), dan kamu tidak suka jika orang lain
    mengetahuinya. [Sahih Muslim]

10. Dari Abu Umamah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
    wasallam bersabda:
    «أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي
    وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ
    خُلُقَهُ» [سنن أبي داود: حسن]
    Saya menjamin sebuah rumah tepi surga bagi orang meninggalkan debat
    sekalipun ia benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang
    tidak berbohong sekalipun hanya bergurau, dan rumah di atas surga
    bagi orang yang mulia akhlaknya. [Sunan Abi Daud: Hasan]

11. Dari Jabir bin Samurah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu
    'alaihi wasallam bersabda:
    " إِنَّ أَحْسَنَ النَّاسِ إِسْلَامًا، أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا " [مسند أحمد: صحيح]
    Sesungguhnya orang yang paling baik keislamannya adalah yang paling
    baik akhlaknya. [Musnad Ahmad: Sahih]

 
12. Dari Jabir radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
    wasallam bersabda:
    «إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا، وَإِنَّ
    أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ
    وَالمُتَفَيْهِقُونَ» [سنن الترمذي: صحيح]
    Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling
    dekat tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang paling mulia
    akhlaknya, dan yang paling aku benci dari kalian dan yan paling jauh
    tempatnya dariku di hari kiamat adalah yang banyak bicara, angkuh
    dalam berbicara, dan sombong. [Sunan Tirmidzi: Sahih]

 
13. Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu; Rasulullah sallallahu 'alaihi
    wasallam bersabda:
    لن تسعوا الناس بأموالكم ولكن يسعهم منكم بسط الوجه وحسن الخلق [مسند
    البزار: حسنه الألباني]
    Kalian tidak akan mempu memberi kepada semua orang dengan hartamu,
    akan tetapi kamu bisa memberi kepada semua orang dengan senyuman dan
    akhlak mulia. [Musnad Al-Bazzar: Hasan]

 
14. Dari Ibnu Mas'ud dan Aisyah radiyallahu 'anhuma; Rasulullah
    sallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa ...
    " اللهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِيْ، فَأَحْسِنْ خُلُقِيْ"
    Ya Allah .. Engkau telah memuliakan penciptaanku, maka muliakanlah
    akhlakku. [Musnad Ahmad: Sahih]

 
15. Jabir bin Abdillah radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah
    sallallahu 'alaihi wasallam ketika memulai salat ia bertakbir
    kemudian membaca ...
    «إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ
    أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا
    يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا
    أَنْتَ»
    "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk
    Allah Rabb semesta alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku
    diperintahkan dan aku bagian dari orang Islam, Ya Allah berilah aku
    amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia, tiada yang bisa
    memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan
    dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal
    yang buruk selain Engkau". [Sunan An-Nasa'i: Sahih]

 
16.  Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang
    wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia
    wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak
    yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia
    disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya
    dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini ketika dalam negeri dunia
    paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai
    Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan
    dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)

 
17. "Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu
    tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang
    baik." (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)

 
18. "Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu
    yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang
    lain."(HR. Muslim)
19. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi
    bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku
    beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR. Muslim)

 
20. "Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling
    beribadah. Relalah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya
    kamu menjadi orang paling kaya. Berperilakulah yang baik kepada
    tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin. Cintailah orang lain
    pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu
    tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya
    terlalu banyak tertawa itu mematikan hati." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

 
21. "Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila
    mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut
    dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)

 
22. "Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak
    ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal.
    Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh)
    dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah.
    Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan
    matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang
    luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara
    harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih
    mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih
    sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

 
23. "Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi
    serta menyayangi orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya
    dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)

 
24. "Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya)
    adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya."
    (HR. Ahmad dan Al Hakim)

 
25. "Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia
    harus mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli
    dari sumber mana datangnya." (HR. Ibnu Hibban) Artinya kita jangan
    melihat siapa yang memberi nasehat tapi apa isi nasehatnya. Yakinlah
    bahwa segala kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, dan segala
    sesuatu hanya sebagai perantara.

 
26. "Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi (tidak punya akhlaq),
    lakukanlah apa yang kamu kehendaki." (HR. Bukhari)

 
27. "Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di
    sisi Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena
    keridhoan Allah Ta'ala." (HR. Ahmad)

 
28. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah,
    berpesanlah kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah
    (emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap
    berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari)

 
29. " Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)

 

30. "Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah
    pembicaraan paling dusta. (HR. Bukhari)

31. "Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak
    sesuai kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah
    dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan. (HR.
    Asysyihaab)

 
32. "Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa
    yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)

 
33. "Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada
    kaum lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu
    memperoleh rezeki dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum
    lemah di kalangan kamu." (HR. Muslim)

 
34. "Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan
    mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya
    maka Allah akan merendahkannya." (HR. Ath-Thabrani)

 
35. "Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar
    tidak ada orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya
    terhadap orang lain. (HR. Ahmad)

 
36. "Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan
    perkataan busuk adalah kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di
    neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)

 
37. "Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal
    adalah bagian) dari keimanan.  (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)

 
38. "Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang
    mengganjal dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang
    lain. (HR. Muslim)

 
39. "Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu.
    Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram
    kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan
    menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau
    memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)

40. "Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka
    dia terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi).

 

41. "Orang yang mengharamkan kelemah lembutan, maka akan diharamkan
    baginya segala kebaikan." [HR. Muslim]

 

42. اللهم من ولي من أمر أمتي شيئا فشق عليهم فاشقق عليه، ومن ولي من أمر
    أمتي شيئا فرفق بهم فارفق به
    Artinya: "Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku, kemudian
    ia memberatkan mereka, maka beratkanlah ia. Dan siapa saja yang
    mengurus urusan umatku, kemudian ia bersikap lemah lembut kepada
    mereka, maka lemah lembutlah Engkau kepadanya." [HR. Muslim]

 

43. "Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang beku, hati
    yang kejam, dan terlalu memburu kesenangan dunia serta orang yang
    terus-menerus melakukan perbuatan dosa. "(HR. Al Hakim)

 

44. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab,
    "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu berkata, "
    Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang
    datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan
    zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang dan menuduh orang itu
    berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu, lalu dia menanti
    orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan
    orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala- pahalanya habis
    sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka
    dosa orang- orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu
    dia dihempaskan ke api neraka." (HR. Muslim)

 

45. "Kelak akan menimpa umatku penyakit umat-umat terdahulu yaitu
    penyakit sombong, kufur nikmat dan lupa daratan dalam memperoleh
    kenikmatan. Mereka berlomba mengumpulkan harta dan bermegah-megahan
    dengan harta. Mereka terjerumus dalam jurang kesenangan dunia,
    saling bermusuhan dan saling iri, dengki, dan dendam sehingga mereka
    melakukan kezaliman (melampaui batas). (HR. Al Hakim)

 

46. "Janganlah engkau menyepelekan kebaikan sedikitpun meski sekadar
    menuangkan air dari ember timbamu ke bejana orang yang meminta air,
    dan meski sekadar berbicara dengan saudaramu dengan wajah yang
    berseri-seri." [HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan an-Nasa'i]

 

47. Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
    akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." [Hadits riwayat
    Mutafaq 'alaih]

 

48. Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang
    lebih luas baginya daripada sabar. (HR. Al Hakim)

 

49. Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh keimanan.
    (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

 

50. Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu merahasiakan
    keluhan, merahasiakan musibah dan merahasiakan sodaqoh (yang kita
    keluarkan). (HR. Ath-Thabrani)

 

51. Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan
    orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar. (HR. Ahmad
    dan Abu Dawud)

 

52. Senyummu ke wajah saudaramu adalah sodaqoh. (Mashabih Assunnah)

 

53. Menyendiri lebih baik daripada berkawan dengan yang buruk, dan
    kawan bergaul yang sholeh lebih baik daripada menyendiri.
    Berbincang-bincang yang baik lebih baik daripada berdiam dan berdiam
    adalah lebih baik daripada berbicara (ngobrol) yang buruk. (HR. Al
    Hakim)

 

54. Seorang mukmin yang bergaul dan sabar terhadap gangguan orang,
    lebih besar pahalanya dari yang tidak bergaul dengan manusia dan
    tidak sabar dalam menghadapi gangguan mereka. (HR. Ahmad dan
    Tirmidzi)

 

55. Amal perbuatan yang paling disukai Allah sesudah yang fardhu
    (wajib) ialah memasukkan kesenangan ke dalam hati (menghibur hati)
    seorang muslim. (HR. Ath-Thabrani)

 

56. Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat
    aib padanya dia segera memperbaikinya. (HR. Bukhari)

 

57. Tiga perbuatan yang termasuk sangat baik, yaitu berzikir kepada
    Allah dalam segala situasi dan kondisi, saling menyadarkan
    (menasihati) satu sama lain, dan menyantuni saudara-saudaranya (yang
    memerlukan). (HR. Ad-Dailami)

 

 

58. Jibril Alaihissalam yang aku cintai menyuruhku agar selalu bersikap
    lunak (toleran dan mengalah) terhadap orang lain. (HR. Ar-Rabii')

 

59. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak
    menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan
    tidak merusaknya (kehormatan dan nama baiknya). (HR. Muslim)

 

60. Rasulullah Saw melarang mendatangi undangan orang-orang fasik. (HR.
    Ath-Thabrani)

 

61. Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat berkata,
    "Ya Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk
    berbincang-bincang." Rasulullah kemudian berkata, "Kalau memang
    harus duduk-duduk maka berilah jalanan haknya." Mereka bertanya,
    "Apa haknya jalanan itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,
    "Memalingkan pandangan (bila wanita lewat), menghindari gangguan,
    menjawab ucapan salam (dari orang yang lewat), dan beramar ma'ruf
    nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)

 

62.  Termasuk sunnah bila kamu menghantar pulang tamu sampai ke pintu
    rumahmu. (HR. Al-Baihaqi)

 

63. Rasulullah Saw menerima pemberian hadiah dan mendoakan ganjaran
    atas pemberian hadiah tersebut. (HR. Bukhari)

 

64. Jangan menolak hadiah dan jangan memukul kaum muslimin. (HR. Ahmad)

 

65. Hendaknya kamu saling memberi hadiah. Sesungguhnya pemberian hadiah
    itu dapat melenyapkan kedengkian. (HR. Tirmidzi dan dan Ahmad)

 

66.  Seorang pemuda yang menghormati orang tua karena memandang usianya
    yang lanjut maka Allah mentakdirkan baginya pada usia lanjut orang
    akan menghormatinya. (HR. Tirmidzi)

 

67. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah
    menghormati tamunya. Kewajiban menjamu tamu hanya satu hari satu
    malam. Masa bertamu adalah tiga hari dan sesudah itu termasuk
    sedekah. Tidak halal bagi si tamu tinggal lebih lama sehingga
    menyulitkan tuan rumah. (HR. Al-Baihaqi)

 

68.  Barangsiapa menerima kebaikan (pemberian) dari kawannya
    (saudaranya) tanpa diminta hendaklah diterima dan jangan
    dikembalikan. Sesungguhnya itu adalah rezeki yang disalurkan Allah
    untuknya. (HR. Al Hakim)

 

69. Barangsiapa membela (nama baik dan kehormatan) saudaranya tanpa
    kehadirannya maka Allah akan membelanya di dunia dan di akhirat.
    (HR. Al-Baihaqi

 

70. Apabila kawan muslim seseorang digunjing dan dia tidak menyanggah
    (membelanya) padahal sebenarnya dia mampu membelanya maka Allah akan
    merendahkannya di dunia dan di akhirat. (HR. Al Baghowi dan Ibnu
    Babawih)

 

71.  Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi
    rukun dan bila tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR.
    Muslim)

 

72. Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia mencintai segala
    sesuatu bagi saudaranya sebagaimana yang dia cintai bagi dirinya.
    (HR. Bukhari)

 

73. Hubungilah orang yang memutus hubungannya dengan kamu dan berilah
    (sesuatu) kepada orang yang enggan memberimu. Hindarkan dirimu dari
    orang yang menzalimi kamu (Artinya, jangan menghiraukan orang yang
    menzalimi kamu). (HR. Ahmad)

 

74. Belalah (tolonglah) kawanmu baik dia zalim maupun dizalimi. Apabila
    dia zalim, cegahlah dia dari perbuatannya dan bila dia dizalimi
    upayakanlah agar dia dimenangkan (dibela). (HR. Bukhari)

 

75.  Barangsiapa tidak memperhatikan (mempedulikan) urusan kaum
    muslimin maka dia bukan termasuk dari mereka. (HR. Abu Dawud)

 

76.  Jangan menunjukkan kegembiraan atas penderitaan saudaramu, niscaya
    Allah akan menyelamatkannya dan akan menimpakan (musibah) kepadamu.
    (HR. Aththusi dan Tirmidzi)

 

77. Apabila kamu memukul, hindarilah wajah. (HR. Mashabih Assunnah)

 

78. Wahai segenap manusia, sesungguhnya Robbmu satu dan bapakmu satu.
    Tidak ada kelebihan bagi seorang Arab atas orang Ajam (bukan Arab)
    dan bagi seorang yang bukan Arab atas orang Arab dan yang (berkulit)
    merah atas yang hitam dan yang hitam atas yang merah, kecuali dengan
    ketakwaannya. Apakah aku sudah menyampaikan hal ini? (HR. Ahmad)

 

79. Tidak boleh ada gangguan (akibat yang merugikan dan menyedihkan)
    dan tidak boleh ada paksaan. (HR. Malik)

 

80. Cukup jahat orang yang menghina saudaranya. (HR. Muslim)

 

81.  Tidak halal bagi seorang muslim menjauhi (memutuskan hubungan)
    dengan saudaranya melebihi tiga malam. Hendaklah mereka bertemu
    untuk berdialog mengemukakan isi hati dan yang terbaik ialah yang
    pertama memberi salam (menyapa). (HR. Bukhari)

 

82.  Barangsiapa meniru-niru tingkah laku suatu kaum maka dia tergolong
    dari mereka. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

 

83.  Tidak akan masuk surga orang yang suka mencuri berita (suka
    mendengar-dengar berita rahasia orang lain). (HR. Bukhari)
84.  Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih
    dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing)
    maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam. (HR. Muslim)

 

85.  Kawan pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila dia
    tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium keharumannya.
    Sedangkan kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai besi.
    Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan terkena asapnya. (HR.
    Bukhari)

 

86. Tiada beriman orang yang tidak memegang amanat dan tidak ada agama
    bagi orang yang tidak menepati janji. (HR. Ad-Dailami)

 

87. Tunaikanlah amanat terhadap orang yang mengamanatimu dan janganlah
    berkhianat terhadap orang yang mengkhianatimu. (HR. Ahmad dan Abu
    Dawud)

 

88. Orang yang diajak bermusyawarah (dimintai pendapat) adalah orang
    yang bisa memegang amanat (jujur, ikhlas dan dapat menyimpan
    rahasia). (HR. Ath-Thabrani)

 

89. Aku menjenguk ke surga dan aku melihat kebanyakan penghuninya
    orang-orang fakir (miskin). Lalu aku menjenguk ke neraka dan aku
    melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. (HR. Bukhari dan
    Muslim) yang dimaksud hadits ini adalah fakir miskin yang sabar dan
    bersyukur dan kebanyakan wanita masuk neraka adalah karena banyak
    mengeluh kepada suami dan tak mau bersyukur.

 

90. Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada seorang yang mempersulit
    agama, kecuali pasti dikalahkannya (menemui kesulitan). Bertindaklah
    tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah dan
    gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai
    penolongmu. (HR. Bukhari)

 

91. Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada
    lurus hatinya sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)

 

92. Sebaik-baik umatku adalah apabila pergi (musafir) dia berbuka puasa
    dan shalat Qashar, dan jika berbuat kebaikan merasa gembira, tetapi
    apabila melakukan keburukan dia beristighfar. Dan seburuk-buruk
    umatku adalah yang dilahirkan dalam kenikmatan dan dibesarkan
    dengannya, makanannya sebaik-baik makanan, dia mengenakan pakaian
    mewah-mewah dan bila berkata tidak benar (tidak jujur). (HR.
    Ath-Thabrani)

 

93. Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin
    terhadap mukmin lainnya, yaitu: (1) melihat saudara seimannya dengan
    rasa hormat dalam pandangan matanya; (2) mencintainya di dalam
    hatinya; (3) menyantuninya dengan hartanya; (4) tidak menggunjingnya
    atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya; (5) menjenguknya
    bila sakit; (6) melayat jenazahnya; (7) dan tidak menyebut kecuali
    kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu Baabawih)

 

94. Sebaik-baik kamu ialah yang diharapkan kebaikannya dan aman dari
    kejahatannya, dan seburuk-buruk kamu ialah yang tidak diharapkan
    kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya. (HR. Tirmidzi dan Abu
    Ya'la)

 

95. Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji
    Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan
    bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun
    dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad
    dan Abu Dawud)

 

96. Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah
    daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan ..(HR.
    Muslim)

 

97. Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk, yang keji
    dan yang ucapannya kotor. (HR. Bukhari)

 

98. Penghuni neraka ialah orang yang buruk perilaku dan akhlaknya dan
    orang yang berjalan dengan sombong, sombong terhadap orang lain,
    menumpuk harta kekayaan dan bersifat kikir. Adapun penghuni surga
    ialah rakyat yang lemah, yang selalu dikalahkan. (HR. Al Hakim dan
    Ahmad)

 

99. Rasulullah Saw melarang orang makan atau minum sambil berdiri. (HR.
    Muslim)

 

100. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku
    yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda:
    "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari
    (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya
    bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah doa.
    Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR.
    Ath-Thabrani)

 

101. Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya
    teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR.
    Ahmad)

 

Sumber :
Dari berbagai kitab

Sabtu, 22 September 2018

Nadhom Imrithy

مقدمة النظم :
الحمد لله الّذِي قَدْ وَفَّقَا
لِلْعِلْمِ خَيْرَ خَلْقِهِ وَ لِلْتُّقَى

حَتَّى نَحَتْ قُلُوبُهُمْ لِنَحْوِهِ
فَمِنْ عَظيمِ شَأْنِهِ لَمْ تَحْوِهِ

فَأُشْرِبَتْ مَعْنَى ضَمِيرِ الشَّانِ.... فَأَعْرَبَتْ فِي ألحَانِ بِالأَلْحانِ
ثُمَّ الصَّلاَةُ مَعَ سَلاَمٍ لاَئِقِ....... عَلَى النَّبِيِّ أَفْصَحِ الْخَلاَئِقِ
مُحَمَّدٍ وَالآلِ وَالأَصْحابِ...... مَنْ أَتْقَنُوا الْقُرْءَانَ بِالإعْرَابِ
وَبَعْدُ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَمَّا اقْتَصَرْ...... جُلُّ الْوَرَى عَلَى الْكَلاَمِ المَخْتَصَرْ
وَكَانَ مَطْلُوباً أَشَدَّ الطَّّلَبِ...... مِنَ الْوَرَى حِفْظُ اللِّسَانِ الْعَرَبي
كَيْ يَفْهَمُوا مَعَانِيَ الْقُرْءَانِ...... وَالسُّنَّةِ الدَّقِيقَةِ المَعَانِي
وَالنَّحْوُ أَوْلَى أَوَّلاً أَنْ يُعْلَمَا..... إذِ الْكَلاَمُ دونَهُ لَنْ يُفْهَمَا
وَكَانَ خَيْرُ كُتْبِهِ الصَّغِيْرَهْ.......كرَّاسَةً لَطِيفَةً شَهِيرَهْ
في عُرْبِهَا وَعُجْمِهَا والرُّومِ.......أَلَّفَهَا الْحَبْرُ (ابْنُ ءَاجُرُّومِ)
وَانْتَفَعََتْ أَجِلَّةٌ بِعِلْمِهَا...........مَعْ ما تَرَاهُ مِنْ لَطِيفِ حَجْمِهَا
نَظَمْتُهَا نَظْماً بَدِيعاً مُقْتَدِي.......بِالأَصْلِ في تَقْريبهِ لِلمُبْتَدِى
وَقَدْ حَذَفْتُ مِنْهُ ما عَنْهُ غِنَى.....وَزِدْتُهُ فَوَائِداً بِهَا الغِنَى
مُتَمِّماً لِغَالِبِ الأَبْوَابِ............فَجَاءَ مِثْلَ الشَّرْحِ لِلْكِتَابِ
سُئِلْتُ فِيهِ مِنْ صَدِيقٍ صَادِقِ.....يَفْهَمُ قَوْلِي لاِعْتِقَادٍ واثِقِ
إذِ الْفَتَى حَسْبَ اعْتِقَادِهِ رُفِعْ.....وَكُلُّ مَنْ لَمْ يَعْتَقِدْ لَمْ يَنْتَفِعْ
فَنَسْأَلُ المَنَّانَ أَنْ يُجِيرَنَا...........مِنَ الرِّيَا مُضَاعِفاً أُجُورَنَا
وَأَنْ يَكُونَ نَافِعاً بِعِلْمِهِ............مَنِ اعْتَنَى بِحِفْظِهِ وَفَهْمِهِ
(1/1)

*****باب الكلام*****

كَلاَمُهُمْ لَفْظُ مُفِيدٌ مُسْنَدُ.........وَالْكِلْمَةُ اللَّفْظُ المُفِيدُ المُفْرَدُ
لاِسْمٍ وَفِعْلٍ ثُمَّ حَرْفٍ تَنْقَسِمْ......وَهَذِهِ ثَلاَثَةٌ هِيَ الْكَلِمْ
وَالْقَوْلُ لَفْظٌ قَدْ أفَادَ مُطْلَقاً........كَقُمْ وَقَدْ وَإِنَّ زَيْداً ارْتَقَى
فَالاِسْمُ بِالتَّنْوِينِ والْخَفْضِ عُرِفْ...وحَرْفِ خَفْضٍ وَبِلاَمٍ وَأَلِفْ
وَالْفِعْلُ مَعْرُوفٌ بِقَدْ وَالسِّينِ.......وَتَاءِ تَأْنِيثٍ مَعَ التَّسْكِينِ
وَتَا فَعَلْتَ مُطْلَقاً كَجِئْتَ لِي.......وَالنُّونِ وَالْيَا فِي افْعَلَنَّ وافْعَلِي
وَالْحَرْفُ لَمْ يَصْلُحْ لَهُ عَلاَمَهْ.......إلاَّ انْتِفَا قَبُولِهِ الْعَلاَمَهْ
(1/2)

*****بَابُ الإعْرَابِ*****

إِعْرَابُهُمْ تَغْييرُ آخِرِ الْكَلِمْ...........تَقْدِيراً أو لَفْظاً لِعَامِلٍ عُلِمْ
أَقْسَامُهُ أَرْبَعَةٌ فَلْتُعْتَبَرْ...............رَفْعٌ وَنَصْبٌ وَكَذَا جَزْمٌ وَجرْ
وَالكُلُّ غَيْر الجَزمِ فِي الأَسمَا يَقَعْ.....وَكُلُّهَا فِي الْفِعْلِ وَالْخَفْضُ امْتَنَعْ
وَسَائِرُ الأَسْمَاءِ حَيْثُ لاَ شَبَهْ........قَرَّبَهَا مِنَ الحُرُوْفِ مُعْرَبَهْ
وَغَيْرُذِي الأَسْمَاء مَبْنِيُّ خَلاَ.........مُضَارِعٍ مِنْ كُلِّ نُونٍ قَدْ خَلاَ
(1/3)

****بَابُ عَلاَمَاتِ الإعْرَابِ****

لِلرَّفْعِ مِنْهَا ضّمَّةٌ وَاوٌ أَلِفْ.........َكذَاكَ نُوْنٌ ثَابِتٌ لاَ مُنْحَذِفْ
فَالضَّمُّ فِي اسْمٍ مُفْرَدٍ كَأَحْمَدِ......وَجَمْعِ تَكْسِيرٍ كَجَاءَ الأَعْبُدِ
وَجَمْعِ تَأْنِيثٍ كَمُسْلِمَاتٍ..........وَكُلِّ فِعْلٍ مُعْرَبٍ كيَاتِي
وَالْوَاوُفِي جَمْعِ الذُّكُورِ السَّالِمِ.....كَالصَّالِحُونَ هُمْ أُولُو المَكَارِمِ
كَمَاأَتَتْ فِي الخَمْسَةِ الأَسْمَاءِ.......وَهْيَ الَّتِي تَأْتِي عَلَى الْوِلاءِ
أَبٌ أَخٌ حَمٌ وَفُوكَ ذُو جَرَى........كُلٌّ مُضَافاً مُفْرَداً مُكَبَّرَا
وَفِي مُثَنَّى نَحْوُ زَيْدَانِ الأَلِفْ.......وَالنُّونُ فِي المُضَارعِ الَّذِي عُرِفْ
بِيَفْعَلاَنِ تَفْعَلاَنِ أَنْتُمَا...............وَيَفْعَلُونَ تَفْعَلُونَ مَعْهُمَا
وَتَفْعَلِينَ تَرْحَمِينَ حَالِي..............وَاشْتَهَرَتْ بِالْخَمْسَةِ الأَفْعَالِ
(1/4)

****بَابُ عَلاَمَاتِ النَّصْبِ****

لِلنَّصْبِ خَمْسٌ وَهْيَ فَتْحَةٌ أَلِفْ........كَسْرٌ وَيَاءٌ ثُمَّ نُونٌ تَنْحَذِفْ
فَانْصِبْ بِفَتْحٍ مَا بِضَمٍّ قَدْ رُفِعْ..........إِلاَّ كَهِنْدَاتٍ فَفَتْحُهُ مُنِعْ
وَاجْعَلْ لِنَصْبِ الخَمْسَةِ الأسْمَا أَلِفٌ....وَانْصِبْ بِكَسْرٍ جَمْعَ تَأْنِيثٍ عُرِفْ
وَالنَّصْبُ فِي الاِسْمِ الَّذِي قَدْ ثُنِّيَا.......وَجَمْعِ تَذْكِيرٍ مُصَحَّحٍ بِيَا
وَالْخَمْسَةُ الأفْعَالُ حَيْثُ تَنْتَصِبْ.......فَحَذْفُ نُونِ الرَّفْعِ مُطْلَقاً يَجِبْ
(1/5)

****بَابُ عَلاَمَاتِ الخَفْضِ****

عَلاَمَةُ الخَفْضِ الَّتِي بِهَا انْضَبَطْ.........كَسْرٌ وَيَاءٌ ثُمَّ فَتْحَةٌ فَقَطْ
فَاخْفِضْ بِكَسْرٍ مَا مِنَ الأَسْمَا عُرِفْ....فِي رَفْعِهِ بِالضَّمِّ حَيْثُ يَنْصَرِفْ
وَاخْفِضْ بِيَاءٍ كُلَّ مَا بِهَا نُصِبْ.........وَالْخَمْسَةَ الأَسْمَا بِشَرْطِهَا تُصِبْ
وَاخْفِضْ بِفَتْحِ كُلَّ مَا لَمْ يَنْصَرِفْ.......مِمَّا بِوَصْفِ الفِعْلِ صَارَ يَتَّصِفْ
بِأَنْ يَحُوزَ الاُِسْمُ عِلَّتَيْنِ.................أَوْ عِلَّةً تُغْنِي عَنِ اثْنَتَيْنِ
فَأَلِفُ التَّأْنِيثِ أَغْنَتْ وَحْدَهَا............وَصِيغَةُ الجََمْعِ الَّذِي قَدِ انْتَهى
وَالْعِلَّتَانِ الْوَصْفُ مَعْ عَدْلٍ عُرِفْ.......أَوْوَزْنِ فِعْلٍ أَوْ بِنُونٍ وَأَلِفْ
وَهَذِهِ الثَّلاِثُ تَمْنَعُ الْعَلَمْ...............وَزَادَ تَرْكِيباً وَأَسْمَاءَ الْعَجَمْ
كَذَاكَ تَأْنِيثٌ بِمَا عَدَا الأَلِفْ............فَإِنْ يُضَفْ أَوْيَأْتِ بَعْدَ أَلْ صُرِفْ
(1/6)

*****بَابُ عَلاَمَاتِ الجَزْمِ*****

والجَزْمُ فِي الأَفْعَالِ بِالسُّكُونِ..........أَوْحَذْفِ حَرْفِ عِلَّةٍ أَوْنُونِ
فَحَذْفُ نُونِ الرَّفْعِ قَطْعاً يَلْزَمُ..........فِي الخَمْسَةِ الأَفْعَالِ حَيْثُ تُجْزَمُ
وَبِالسُّكُونِ اجْزِمْ مُضَارِعاً سَلِمْ........مِنْ كَوْنِهِ بِحَرْفِ عِلَّةٍ خُتِمْ
إمَّا بِوَاوٍ أَوْ بِيَاءٍ أَوْ أَلِفْ...............وَجَزْمُ مُعْتَلٍّ بِهَا أَنْ تَنْحَذِفْ
وَنَصْبُ ذِي وَاوٍ وَيَاءٍ يَظْهَرُ...........وَمَا سوَاهُ فِي الثَّّلاَثِ قَدَّرُوا
فَنَحْوُ يَغْزُو يَهْتَدِي يخْشى خُتِمْ........بِعِلَّةٍ وغَيْرُهُ مِنْهَا سَلِمْ
وَعِلَّةُ الأَسْمَاءِ يَاءٌ وَأَلِفْ..............فَنَحْوُ قَاضٍ والْفَتَى بِهَا عُرِفْ
إِعْرَابُ كُلٍّ مِنْهُمَا مُقَدَّرَ..............فِيهَا وَلكِنْ نَصْبُ قاضٍ يَظْهَرَ
وَقَدَّرُوا ثَلاَثَةَ الأَقْسَامِ................فِي الْمِيمِ قَبْلَ الْيَاءِ مِنْ غُلاَمِي
وَالْوَاوُ فِي كَمُسْلِمِيَّ أُضْمِرَتْ........وَالنُّونُ في لَتُبْلَوُنَّ قُدِّرَتْ
(1/7)

*****فَصْلٌ*****

المُعْرَبَاتُ كُلُّهَا قَدْ تُعْرَبُ.............بِالْحَرَكَاتِ أَوْ حُرُوفٍ تَقْرُبُ
فَأَوَّلُ الْقِسْمَيْنِ مِنْهَا أَرْبَعُ.............وَهْيَ الَّتِي مَرَّتْ بِضَمٍّ تُرْفَعُ
وَكُلُّ مَا بِضَمَّةٍ قَدِ ارْتَفَعْ.............فَنَصْبُهُ بِلْفَتْحِ مُطْلَقاً يَقَعْ
وَخَفْضُ الاِسْمِ مِنْهُ بِالْكَسْرِ الْتُزِمْ.....وَالْفِعْلُ مِنْهُ بِاالسُّكُونِ مَنْجَزِمْ
لكِنْ كَهِنْدَاتٍ لِنَصْبِهِ انْكَسَرْ.........وَغَيْرُ مَصْرُوفٍ بِفَتْحَةٍ يُجَرّ
وَكُلُّ فِعْلٍ كَانَ مُعْتَلاٌّ جُزِمْ..........بِحَذْفِ حَرْفِ عِلَّةٍ كَمَا عُلِمْ
وَالمُعْرَبَاتُ بِالحُرُوفِ أَرْبَعُ...........وَهْيَ المُثَنَّى وَذُكُورٌ تُجْمَعُ
جَمْعاً صَحِيحاً كَالْمِثَالِ الخَالِي......وَخَمْسَةُ الأَسْمَاءِ وَالأَفْعَالِ
أَمَّا المُثَنَّى فَلِرَفْعِهِ الأَلِفْ.............وَنَصْبُهُ وَجَرُّهُ بِالْيَا عُرفْ
وَكَالْمُثَنَّى الجَمْعُ فِي نَصْبٍ وَجَرّ.....وَرَفْعُهُ بِالْوَاوِ مَرَّ وَاسْتَقَرّ
وَالْخَمْسَةُ الاسْمَا كَهَذَا الجَمْعِ فِي...رَفْعٍ وَخَفْضٍ وَانْصِبَنْ بِالأَلِفِ
وَالْخَمْسَةُ الأَفْعَالُ رَفْعُهَا عَرِفْ......بِِنونِهَا وَفِي سوَاهُ تَنْحَذِفْ
(1/8)

*****بَابُ المَعْرِفَةِ وَالنَّكِرةِ*****

وَإِنْ تُرِدْ تَعْرِيف الاِسْمِ النَّكِرَهْ..........فَهْوَ الَّذي يَقْبَلُ أَلْ مَؤَثِّرَهْ
وَغَيرُهُ مَعَارِفٌ وتُحْصَرُ................فِي سِتَّةٍ فَالأَوَّلُ مُضْمَرُ
يُكْنَى بِهِ عَنْ ظَاهِرٍ فَيَنْتَمِي..............لِلْغَيْبِ والْحُضُورِ والتَّكَلمِ
وَقَسَّمُوهُ ثَانياً لِمُتَّصِلْ..................مُسْتَتِرٍ أَوْبَارِزٍ أَوْ مُنْفَصِلْ
ثَانِي المَعَارِفِ الشَّهِيرُ بِالْعَلَمْ............كَجَعْفَرٍ وَمَكَّةٍ وَكَالحَرَمْ
وَأُمُّ عَمْرٍو وَأَبي سَعِيدٍ..................وَنَحْوِ كَهْفِ الظُّلْمِ وَالرَّشَيْدِ
فَمَا أَتَى مِنْهُ بِأُمٍّ أَوْ بِأَبْ................فَكُنْيَةٌ وَغَيْرُهُ اسْمٌ أَوْ لَقَبْ
فَمَا بِمَدْحٍ أَوْ بِذَمٍّ مُشْعِرُ...............فَلَقَبٌ وَالاِسْمُ مَا لاَ يُشْعِرُ
ثَالِثُهَا إِشَارَةٌ كَذَا وَذِي................رَابِعُهَا مَوْصُولُ الاِسْمِ كَالَّذِي
خَامِسُهَا مُعَرَّفٌ بِحَرْفِ أَلْ............كَمَا تَقُولُ فِي مَحَلِّ المَحَلْ
سَادِسُهَا مَا كَانَ مِنْ مُضَافِ...........لِوَاحِدٍ مِن هذِهِ الأَصْنَافِ
كَقَوْلِكَ ابْنِي وَابْنُ زَيْدٍ وَابْنُ ذِي......وَابْنُ الَّذِي ضَرَبْتُهُ وَابْنُ الْبَذِي
(1/9)

*****بَابُ الأَفْعَالِ*****

أَفْعَالُهُمْ ثَلاَثَةٌ فِي الوَاقِعِ.............مَاضٍ وَفِعْلُ الأَمْرِ وَالْمُضَارعِ
فَالْمَاضِ مَفْتُوحُ الأَخَيرِ إِنْ قُطِعْ......عَنْ مُضْمَرٍ مُحرَّكٍ بِهِ رُفِعْ
فَإنْ أَتى مَعْ ذَا الضَّمِيرُ سُكِّنَا.........وَضَمُّهُ مَعْ وَاوِ جَمْعٍ عُيِّنَا
وَالاْمْرُ مَبْنِيٌّ عَلَى السُّكونِ...........أَوْحَذْف حَرْفِ عِلَّةٍ أَوْ نُونٍ
وَافْتَتِحُوا مُضَارِعاً بِوَاحِدِ.............مِنَ الحُرُوفِ الأَرْبَعِ الزَّوَائِدِ
هَمْزٌ وَنُونٌ وَكَذَا يَاءٌ وتَا.............يَجْمَعُهَا قَوْلِي أَنَيْتُ يَافَتَى
وحَيْثُ كَانَتْ فِي رُبَاعِيٍّ تُضَمّ.......وَفَتْحُهَا فِيما سِوَاهُ مُلْتَزَمْ
(1/10)

*****بَابُ إِعْرَابِ الْفِعْلِ*****

رَفْعُ المُضَارعِ الَّذِي تَجَرَّدَا..............عَنْ نَاصِبٍ وَجَازِمٍ تَأَبَّدَا
فانْصِبْ بِعَشْرٍ وَهْيَ أَنْ وَلَنْ وَكَيْ.......كَذَا إِذَنْ إِنْ صُدِّرَتْ وَلاَمُ كَيْ
وَلاَمْ جَحْدٍ وَكَذَا حَتَّى وَأَوْ.............وَالْوَاوُ وَالْفَا فِي جَوَابٍ وَعَنَوْا
بِهِ جَوَاباً بَعْدَ نَفْيٍ أَوْ طَلَبْ..............كَلاَ تَرُمْ عِلْماً وتَتْرُكِ التَّعَبْ
وَجَزْمُهُ بِلَمْ وَلَمَّا قَدْ وَجَبْ..............وَلاَ وَلاَمٍ دَلَّتَا عَلَى الطَّلَبْ
كَذَاكَ إِنْ ومَا وَمَنْ وَإِذَ مَا...............أَيٌّ مَتَى أَيَّانَ أَيْنَ مَهْمَا
وَحَيْثُمَا وَكَيْفَمَا وَأَنَّى....................كَإِنْ يَقُمْ زَيْدٌ وَعَمْرٌو قمْنَا
وَاجْزِمْ بِإِنْ وَمَا بِهَا قَدْ أُلْحِقَا.............فِعْلَيْنِ لَفْظاً أَوْ مَحَلاًّ مُطْلَقَا
وَلْيَقْتَرِنْ بِالْفَا جَوَابٌ لَوْوَقَعْ..............بَعْدَ الأَدَاةِ مَوْضِعَ الشَّرْطِ امْتَنَعْ
(1/11)

*****بَابُ مَرْفَوعَاتِ الأَسْمَاءِ*****

مَرْفُوعُ الاسْمَا سَبْعَةٌ نَأْتي بِهَا..........مَعْلُومَةَ الأَسْمَاءِ مِنْ تَبْوِيبِهَا
فَالْفَاعِلُ اسْمٌ مُطْلَقاً قَدِ ارْتَفَعْ.........بِفِعْلِهِ وَالْفِعْلُ قَبْلَهُ وَقَعْ
وَوَاجِبٌ فِي الْفِعْلِ أَنْ يُجَرَّدَا.........إِذَا لِجَمْعٍ أَوْ مُثَنَّى أُسْنِدَا
فَقُلْ أَتَى الزَّيْدَانِ وَازَّيْدُونَا............كَجَاءَ زَيْدٌ وَيَجِي أَخُونَا
وَقَسَّمُوهُ ظَاهِراً وَمُضْمَرَاً.............فَالظَّاهِرَ اللَّفْظُ الَّذِي قَدْ ذكِرَا
وَالمُضْمَرُ اثْنَا عَشَرَ نَوْعاً فُسِّمَا........كَقُمْتُ قُمْنا قُمْتَ قُمْتِ قُمْتُمَا
قُمْتُنَّ قُمْتُمْ قَامَ قَامَتْ قاما...........قَامُوا وَقُمْنَ نَحْوُ صُمْتُمْ عَامَا
وَهَذِهِ ضَمَائرٌ مُتَّصِلَهْ................وَمِثْلُهَا الضَّمَائِرُ المُنْفَصِلَهْ
وَغَيْرُ ذَيْنِ بِالْقِيَاسِ يُعْلَمُ.............كَلَمْ يٍقُمْ إِلاَّ أَنَا أَوْ أَنْتُمُ
(1/12)

*****بَابُ نَائِبِ الْفَاعِلِ*****

أَقِمْ مَقَامَ الْفَاعِلِ الَّذِي حُذِفْ..........مَفْعُولَهُ فِي كُلِّ مَالَهُ عُرِفْ
أَوْ مَصْدَراً أَوْ ظَرْفاً أَوْ مَجْرُورَا........إِنْ لَمْ تَجِدْ مَفْعُولَهُ المَذْكُورَا
وَأَوَّلُ الْفِعْلِ الَّذِي هُنَا يُضَمّ...........وَكَسْرُ مَاقَبْلَ الأَخَيْرِ مُلْتَزَمْ
فِي كُلِّ مَاضٍ وَهْوَ فِي المُضَارعِ.......مُنْفَتِحٌ كَيُدَّعَى وَكَادُّعِي
وَأَوَّلُ الفِعْلِ الَّذِي كَبَاعَا..............مُنْكَسِرٌ وَهْوَ الَّذِي قَدْ شَاعَا
وَذَاكَ إِمَّا مُضْمَرٌ أَوْ مُظْهَرُ.............ثَانِيهِمَا كَيُكْرَمُ المُبَشِّرُ
أَمَّا الضَّمِيْرُ فَهْوَ نَحْوُ قَوْلِنَا............دُعِيتُ أُدْعى مَادُعِي إِلاَّ أَنَا
(1/13)

*****بَابُ المُبْتَدَإ وَالْخَبَر*****

الْمُبْتُدَا اسْمٌ رَفْعُهُ مُؤَبَّدُ................عَنْ كَلِّ لَفْظٍ عَامِلٍ مُجَرَّدُ
وَالْخَبَرُ اسْمُ ذُو ارْتِفَاعٍ أُسْنِدَا..........مُطَابِقاً فِي لَفْظِهِ لِلْمُبْتَدَا
كَقَوْلِنَا زَيْدٌ عَظَيمُ الشَّانِ...............وَقَوْلِنَا الزَّيْدَانِ قائِمَانِ
وَمِثْلُهُ الزَّيْدُونَ قائِمُونَا.................وَمِنْهُ أَيْضاً قَائِمٌ أَخُونَا
وَالْمُبْتَدَا اسْمٌ ظَاهِرٌ كَمَا مَضى.........أَو مُضْمَرٌ كَأَنْتَ أَهْلٌ لِلقَضَا
وَلاَ يَجُوزُ الاِبْتِدَا بِمَا اتَّصَلْ............مِنَ الضَّمِيرِ بَلْ بِكُلِّ مَا انْفَصَلْ
أَنَا وَنَحْنُ أَنْتَ أَنْتِ أَنْتُمَا...............أَنْتُنَّ أَنْتُمْ وَهْوَ وَهْيَ هُمْ هُمَا
وَهُنَّ أَيْضاً فَالجَمِيعُ اثْنَا عَشَرْ...........وَقَدْ مَضى مِنْهَا مِثَالٌ مُعْتَبَرْ
وَمُفْرَداً وَغَيْرُهُ يَأْتِي الخَبَرْ..............فَالأَوَّلُ اللَّفْظُ الَّذِي فِي النَّظْمِ مَرّ
وَغَيْرُهُ فِي أَرْبَعٍ مَحْصُورُ..............لاَ غَيْرُ وَهْيَ الظَّرْفُ وَالْمَجْرُورُ
وَفَاعِلٌ مَعْ فِعْلِهِ الَّذِي صَدَرَ...........وَالْمُبْتَدَا مَعْ مَالَهُ مِنَ الخَبَرْ
كَأَنْتَ عِنْدِي وَالْفَتَى بِدَارِي...........وَابْنِي قَرَا وَذَا أَبُوهُ قَارِي
(1/14)

*****كَانَ وَأَخَوَاتُهَا*****

إِرْفَعْ بِكَانَ المُبْتَدَا اسْماً وَالْخَبَرْ...........بِهَا انْصِبَنْ كَكَانَ زَيْدٌ ذَا بَصَرْ
كَذَاكَ أَضْحى ظَلَّ بَاتَ أَمْسى............وَهَكَذَ أَصْبَحَ صَارَ لَيْسَا
فَتِىءَ وَانْفَكَّ وَزَالَ مَعْ بَرِحْ...............أَرْبَعُهَا مِنْ بَعْدِ نَفْيٍ تَتَّضِحْ
كَذَاكَ دَامَ بَعْدَ مَا الظَّرْفِيَّهْ.................وَهْيَ الَّتِي تَكُونُ مَصْدِرِيَّهْ
وَكُلُّ مَا صَرَّفْتَهُ مِمَّا سَبَقْ.................مَنْ مَصْدَرٍ وَغَيْرِهِ بِهِ الْتَحَقْ
كَكُنْ صَدِيقاً لاَ تَكُنْ مُجَافِياً..............وَانْظُرْ لِكَوْنِي مُصْبِحاً مُوَافِيا
(1/15)

*****إِنَّ وَأَخَوَاتُهَا*****

تَنْصِبُ إِنَّ المُبْتَدَا اسْماً وَالْخَبَرْ..........تَرْفَعُهُ كَإِنَّ زَيْداً ذُو نَظَرْ
وَمِثْلُ إِنَّ أَنَّ لَيْتَ فِي الْعَمَلْ.............وَهَكَذَا كَأَنَّ لَكِنَّ لَعَلّ
وَأَكَّدُوا المَعْنَى بِإِنَّ أَنَّا...................وَلَيْتَ مِنْ أَلْفَاظِ مَنْ تَمَنَّى
كَأّنَّ لِلتَّشْبِيهِ فِي المُُُحَاكِي................واسْتَعْمَلُوا لكِنَّ فِي اسْتِدْرَاكِي
وَلِتَرَجٍّ وَتَوَقُّعٍ لَعَلّ......................كَقَوْلِهِمْ لَعَلَّ مَحْبُوبِي وَصَلْ
(1/16)

*****ظَنَّ وَأَخَوَاتُهَا*****

إِنْصِبْ بِظَنَّ المُبْتَدَا مَعَ الْخَبَرْ..............وَكُلِّ فِعْلٍ بَعْدَهَا عَلَى الأَثَرْ
كَخِلْتُهُ حَسِبْتُهُ زَعَمْتُهُ....................رَأَيْتُهُ وَجَدْتُهُ عَلِمْتُهُ
جَعَلْتُهُ اتَّخَذْتُهُ وَكُلِّ مَا...................مِنْ هَذِهِ صَرَّفْتَهُ فَلْيُعْلَمَا
كَقَوْ لِهِمْ ظَنَنْتُ زَيْداً مُنْجِدَا..............وَاجْعَلْ لَنَا هَذَا المَكَانَ مَسْجِدَا
(1/17)

*****بَابُ النَّعْتِ*****

النَّعْتُ إِمَّارَافِعٌ لِمُضْمَرِ................يَعودُ لِلْمَنْعُوتِ أَوْ لِمُظْهَرِ
فَأَوَّلُ الْقِسْمَيْنِ مِنْهُ أَتْبِعِ...............مَنْعُوتَهُ مِنْ عَشْرَةٍ لأَِرْبَعِ
فِي وَاحِدٍ مِنْ أَوْجُهِ الإِعْرَابِ..........مِنْ رَفْعٍ أَوْخَفْضٍ أَوْ انْتِصَابِ
كَذَا مِنَ الإِفْرَادِ وَالتَّذْكِيرِ.............وَالضِّدِّ وَالتَّعْرِيفِ وَالتَّنْكِيرِ
كَقَوْلِنَا جَاءَ الْغُلاَمُ الفَاضِلُ............وَجَاءَ مَعْهُ نِسْوَةٌ حَوَامِلُ
وَثَانِي الْقِسْمَيْنِ مِنْهُ أَفْرِدِ...............وَإِنْ جَرَى المَنْعُوتُ غَيْرَ مُفْرَدِ
واجْعَلْهُ فِي التَّأنِيثِ وَالتَّذْكِيرِ...........مُطَابِقاً لِلْمُظْهَرِ المَذْكَورِ
مِثَالُهُ قَدْ جَاءَ حُرَّتَانِ...................مَنْطَلِقٌ زَوْجَاهُمَا الْعَبْدَانِ
وَمِثْلُهُ أَتَى غُلاَمٌ سَائِلَهْ..................زَوْجَتُهُ عَنْ دَيْنِهَا المُحْتَاجِ لَهْ
(1/18)

*****بَابُ الْعَطْفِ*****

وَأَتْبَعوا المَعْطُوفَ بِالْمَعْطوفِ...............عَلَيْهِ فِي إِعْرَابِهِ المَعْرُوفِ
وَتَسْتَوِي الأَسْمَاءُ وَالأَفْعَالُ فِي.............إِتْبَاعِ كُلِّ مِثْلَهُ إِنْ يُعْطَفِ
بِالْوَاوِ وَالْفَا أَوْ وَأَمْ وَثُمَّ....................حَتَّى وَبَلْ وَلاَ وَلَكِنِ أَمَّا
كَجَاءَ زَيْدٌ ثُمَّ عَمْرٌو وَأَكْرِمِ................زَيْداً وَعَمْراً بِاللِّقَا وَالْمَطْعَمِ
وَفِئَةٌ لَمْ يَأْكُلُوا أَويَحْضُرُوا.................حَتَّى يَفُوتَ أَوْيَزُولَ المُنْكَرُ
(1/19)

*****بَابُ التَّوكِيدِ*****

وَجَائِزٌ فِي الاِسْمِ أَنْ يُؤَكَّدَا.............فَيَتْبَعُ المُؤَكَّدُ المُؤَكَّدَا
فِي أَوْجُهِ الإِعْرَابِ وَالتَّعْرِيفِ لاَ.........مُنَكِّرٍ فَمَنْ مُؤَكَّدٍ خَلاَ
وَلَفْظُهُ المَشْهُورُ فِيهِ أَرْبَعُ................نَفْسٌ وَعَيْنٌ ثُمَّ كُلُّ أَجْمَعُ
وَغَيْرُهَا تَوَابِعٌ لأَِجْمِعَا...................مِنْ أَكْتَعٍ وَأَبْتَعٍِ وَأَبْصَعَا
كَجَاءَ زَيْدٌ نَفْسُهُ وَقُلْ أَرَى..............جَيْشَ الأَمِيرِ كُلَّهُ تَأَخَّرَا
وَطفْتُ حَوْلَ الْقَوْمِ أَجْمَعينَا.............مَتْبُوعَةً بِنَحْوِ أَكْتَعِينَا
وَإِنْ تُؤَكِّدْ كَلْمَةً أَعَدْتَهَا................بِلَفْظِهَا كَقَوْلِكَ انْتَهَى انْتَهَى
(1/20)

*****بَابُ الْبَدَلِ*****

إِذَا اسمٌ أَوْ فِعْلٌ لِمِثْلِهِ تَلاَ..............وَالْحُكْمُ لِلثَّانِي وَعَنْ عَطْفٍ خَلاَ
فَاجْعَلْهُ فِي إِعْرَابِهِ كَالأَوَّلِ..............مُنَقِّباً لَهُ بِلَفْظِ الْبَدَلِ
كُلُّ وَبَعْضٌ وَاشْتِمَالٌ وَغَلَطْ............كَذَلِكَ إِضْرَابٌ فًبِالْخَمْسِ انْضَبَطْ
كَجَاءَنِي زَيْدٌ أَخوكَ وأَكَلْ..............عِنْدِي رَغِيفاً نِصْفَهُ وَقَدْ وَصَلْ
إِلَيَّ زَيْدٌ عِلْمُهُ الَّذِي دَرَسْ..............وَقَدْ رَكِبْتُ الْيَوْمَ بَكْراً الْفَرَسْ
إِنْ قُلْتَ بَكْراً دُونَ قَصْدٍ فَغَلَطْ..........أَوْ قُلْتَهُ قَصْداً فَإِضْرَابٌ فَقَطْ
وَالْفِعْلُ مِنْ فِعْلٍ كَمَنْ يُؤْمِنْ يُثَبْ........يَدْخُلْ جِنَاناً لَمْ يَنَلْ فِيهَا تَعَبْ
(1/21)
*****بَابُ مَنْصُوبَاتِ الأَسْمَاءِ*****

ثَلاَثَةٌ مِنْ سِائِرِ الأَسْمَا خَلَتْ..........مَنْصُوبَةٌ وَهَذِهِ عَشْرٌ تَلَتْ
وَكُلُّهَا تَأْتِي عَلَى تَرْتِيبِهِ...............أَوَّلُهَا فِي الذِّكْرِ مَفْعُولٌ بِهِ
وَذَلِكَ اسْمٌ جَاءَ مَنْصُوباً وَقَعْ.........عَلَيْهِ فِعْلٌ كَاحْذَرُوا أَهْلَ الطَّمَعْ
فِي ظَاهِرٍ وَمَضْمَرٍ قَدِ انْحَصَرْ.........وَقَدْ مَضى التَّمْثِيلُ لِلَّذِي ظَهَرْ
وَغَيْرُهُ قِسْمَانِ أَيْضاً مُتَّصِلْ...........كَجَاءَنِي وَجَاءَنَا وَمُنْفَصِلْ
مِثَالُهُ إِيَّاي أَوْ إِيَّانَا....................حَيَّيْتَ أَكْرِمْ بِالَّذِي حَيَّانَا
وَقِسْ بِذَيْنِ كُلَّ مُضْمَرٍ فُصِلْ..........وَبِاللَّذَيْنِ قَبْلَ كُلٍّ مَتَّصِلْ
فَكُلُّ قِسْمٍ مِنْهُمَا قَدِ انْحَصَرْ..........مَاجَاءَ مِنْ أَنْوَاعِهِ فِي اثنَيْ عَشَرْ
(1/22)

*****بَابُ المَصْدَرِ*****

وَإِنْ تُرِدْ تَصْرِيفَ نَحْوِ قامَا.............فَقُلْ يَقُومُ ثُمَّ قُلْ قِيَامَا
فَمَا يَجِيءُ ثَالِثاً فَالْمَصْدَرُ...............وَنَصْبُهُ بِفِعْلِهِ مُقَدَّرُ
فَإِنْ يُوَافِقْ فِعْلَهُ الَّذِي جَرَى............فِي اللَّفْظِ وَالْمَعْنَى فَلَفْظِيًّا يُرَى
أَوْ وَافَقَ المعْنَى فَقَطْ وَقَدْ رُوِيَ.........بِغَيْرِ لَفْظِ الْفِعْلِ فَهْوَ مَعْنَوِي
فَقُمْ قِيَاماً مِنْ قَبِيلِ الأَوَّلِ..............وَقُمْ وُقُوفاً مِنْ قَبِيلِ مَا يَلِي
(1/23)

*****بَاب الظَرْفِ*****

هُوَ اسْمُ وَقْتٍ أَوْ مَكَانٍ انْتَصَبْ.........كُلُّ عَلَى تَقْدِيرِ فِي عِنْدَ العَرَبْ
إِذَا أَتَى ظَرْفُ المَكَانِ مُبْهَمَا..............وَمُطْلَقاً فِي غَيْرِهِ فَلْيُعْلَمَا
وَالنَّصْبُ بِالْفِعْلِ الَّذِي بِهِ جَرَى..........كَسِرْتُ مِيلاً واعْتَكَفْتُ أَشْهُرَا
أَوْ لَيْلَةً أَوْ يَوْماً أَوْ سِنِينَ.................أَوْمُدَّةً أَوْ جُمْعَةً أَوْحِبنَا
أَوْ قُمْ صَبَاحاً أَوْ مَسَاءً أَوْسَحَرْ..........أَو غُدْوَةً أَو بُكْرَةً إِلى السَّفَرْ
أَوْ لَيْلَةَ الإِْثْنَيْنِ أَوْ يَوْمَ الأَحَدْ............أَو صُمْ غَدَاً أَو سَرْمَدَاً أَو الأَبَدْ
واسْمُ المَكَانِ نَحْوُ سِرْ أَمَامَهْ.............أَو خَلْفَهُ وَرَاءَهُ قُدَّامَهْ
يَمِينَهُ شِمَالَهُ تَلْقَاءَهُ......................أَوْ فَوْقَهُ أَو تَحْتَهُ إِزَاءَهُ
أَوْ مَعْهُ أَوْ حِذَاءَهُ أَوْ عِنْدَهُ...............أَو دُونَهُ أَو قَبْلَهُ أَو بَعْدَهُ
هُنَاكَ ثُمَّ فَرْسَخاً بَرِيدا...................وَهَهُنَا قِفْ مَوْقِفاً سَعِيدا
(1/24)

*****بَابُ الحَالِ*****

الحَالُ وَصْفٌ ذو انْتِصَابٍ آتِي..........مُفَسِّراً لِمُبْهَمِ الْهَيْآتِ
وَإِنَّمَا يُؤْتَى بِهِ مُنْكَّرَا...................وَغَالِباً يُؤْتَى بِهِ مُؤَخَّرا
كَجَاءَ زَيْدٌ رَاكِباً مَلْفُوفا................وَقَدْ ضَرَبْتُ عَبْدَهُ مَكْتوفا
وَقَدْ يَجِيءُ فِي الْكَلاَمِ أَوَّلاَ.............وَقَدْ يَجِيءُ جَامِداً مُؤَوَّلا
وَصَاحِبُ الحَالِ الَّذِي تَقَرَّرا............مُعَرَّفٌ وَقَدْ يَجي مُنَكَّرَا
(1/25)

*****بَابُ التَّمْيِيزِ*****

تَعْرِيفُهُ آسْمٌ ذُو انْتِصَابٍ فَسَّرَا.............لِنِسْبَةٍ أَوْ ذَاتِ جِنْسٍ قَدَّرَا
كَانْصَبَّ زَيْدٌ عَرَقاً وَقَدْ عَلاَ...............قَدْراً وَلَكِنْ أَنْتَ أَعْلَى مَنْزِلاَ
وَكَاشْتَرَيْتُ أَرْبَعاً نِعَاجَا....................أَو اشْتَرَيْتُ أَلْفَ رِطْلٍ سَاجَا
أَوْ بِعْتُهُ مَكِيلَةً أَرُزًّا.........................أَوْ قَدْرَ بَاعٍ أَوْ ذَرَاعٍ خَزًّا
وَوَاجِبُ التَّمْيِيزِ أَنْ يُنْكَّرَا...................وَأَنْ يَكونَ مُطْلَقاً مُؤَخَّرَا
(1/26)

*****بَابُ الاُِسْتِثْنَاءِ*****

أَخْرِجْ بِهِ الْكَلاَمِ مَا خَرَجْ............مِنْ حُكْمِهِ وَكَانَ فِي اللَّفْظِ انْدَرَجْ
وَلَفْظُ الاُِسْتِثْنَا الَّذِي قَدْ حَوَى........إِلاَّ وَغَيْراً وَسِوَى سُوىً سَوَا
خَلاَ عَدَا حَاشَا فَمَعْ إِلاَّ انْصِبِ.......مَا أَخْرَجَتْ مِنْ ذِي تَمَامٍ مُوجَبِ
كقَامَ كُلُّ الْقَوْمِ إِلاَّ وَاحِدَا...........وَقَدْ رأَيْتُ الْقَوْمَ إِلاَّ خَالِدَا
وَإِنْ يَكُنْ مِنْ ذِي تَمَامٍ انْتَفَى.........فَأَبْدِلَنْ وَالنَّصْبُ فِيهِ ضُعِّفَا
هَذَا إِذَا اسْتَثْنَيْهُ مِنْ جِنْسِهِ............وَمَا سِوَاهُ حُكْمُهُ بِعَكْسِهِ
كَلَنْ يَقُومَ القَوْمُ إِلاَّ جَعْفَرُ............وَانَّصْبُ فِي إِلاَّ بَعِيراً أَكْثَرُ
وَإِنْ يَكُنْ مِنْ ناقِصٍ فَإِلاَّ..............قَدْ أُلْغِيَتْ وَالْعَامِلُ اسْتَقَلاَّ
كَلَمْ يَقُمْ إِلاَّ أَبوكَ أَوَّلاَ................وَلاَ أَرَى إِلاَّ أَخَاكَ مَقْبِلاَ

وَخَفْضُ مُسْتَثْنىً عَلَى الإِطْلاَقِ.........يَجُوزُ بَعْدَ السَّبْعَةِ الْبَوَاقِي
وَالنَّصْبُ أّيْضاً جَائِزٌ لِمَنْ يَشَا...........بِمَا خَلاَ ومَا عَدَا وَمَا حَشَا
(1/27)

*****بَابُ لاَ الْعَامِلَةِ عَمَلَ إِنَّ*****

وَحُكْمُ لاَ كَحُكْمِ إِنَّ فِي الْعَمَلْ............فَانْصِبْ بِهَا مُنَكَّراً بِهَا اتَّصَلْ
مُضَافاً أَوْ مُشَابِهَ الْمُضَافِ.................كَلاَ غُلاَمَ حَاضِرٌ مكَافِي
لَكِنْ إِذَا تَكَرَّرَتْ أَجْرَيْتَهَا..................كَذَاكَ فِي الأَعْمَالِ أَوْ أَلْغَيْتَهَا
وَعِنْدَ إِفْرَادِ اسْمِهَا الْزَمِ الْبِنَا................مُرَكَّبَا أَوْ رفْعَهُ منَوِّنَا
كَلاَ أَخٌ وَلاَ أَبٌ وَانْصِبْ أَبَا................أَيْضاً وَإِنْ تَرِفَعْ أَخاً لاَ تَنْصِبَا
وَحَيْثُ عَرَّفْتَ اسْمَهَا أَوْ فُصِلاَ.............فَارْفَعْ وَنَوِّن وَالْتَزِمْ تَكْرَارَ لاَ
كَلاَ عَلِيٌّ حَاضِرٌ وَلاَ عُمَرْ..................وَلاَ لَنَا عَبْدٌ وَلاَ مَا يُدَّخَرْ
(1/28)

*****بَابُ النِّدَاءِ*****

خَمْسٌ تنَادَى وَهْيَ مَفْرَدٌ عَلَم............وَمُفْرَدٌ منَكَّرٌ قَصْداً يُؤَمّ
وَمُفْرَدٌ مُنَكَّرٌ سِوَاهُ......................كَذَا المُضَافُ وَالَّذِي ضَاهَاهُ
فَالأَوَّلاَنِ فِيهِمَا الْبِنَا لَزِمْ.................عَلَى الَّذِي فِي رَفْعِ كُلِّ قَدْ عُلِمْ
مِنْ غِيرِ تَنْوِينٍ عَلَى الإِطْلاَقِ.............وَالنَّصْبُ فِي الثَّلاَثَةِ الْبَوَاقِي
كَيَا عَلِيٌّ يَا غلاَمِي بِي انْطَلِقْ.............يَا غَافِلاً عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ أَفِقْ
يَا كَاشِفَ الْبَلْوَى وَيَا أَهْلَ الثَّنَا...........وَيَا لَطِيفاً بِالْعبَادِ الْطُفْ بِنَا
(1/29)

*****بَابُ المَفْعُولِ لأَِجْلِهِ*****

وِالمَصدَرَ انْصِبْ إِنْ أَتَى بَيَانَا............لِعِلَّةِ الْفِعْلِ الَّذِي قَدْ كَانَا
وَشَرْطُهُ اتِّحَادُهُ مَعْ عَامِلِهْ..............فيما لَهُ مِنْ وَقْتِهِ وَفَاعِلِهْ
كَقُمْ لِزَيْدٍ اتِّقَاءَ شَرِّهِ..................وَاقٍْصِدْ عَلِيَّاً ابْتِغَاءَ بِرِّهِ
(1/30)

*****بَابُ المَفْعُولِ مَعَهُ*****

تَعْرِيفُهُ اسْمٌ بَعْدَ وَاوٍ فَسَّرَا.............مَنْ كَانَ مَعْهُ فِعْلُ غَيْرِهِ جَرَى
فَانْصِبْهُ بِالْفِعْلِ الَّذِي بِهِ اصْطَحَبْ......أَوْشِبْهِ فِعْلٍ كَاسْتَوَى المَاوَالخَشَبْ
وَكَالأَمِيرُ قَادِمٌ وَالْعَسْكَرَا..............وَنَحْوُ سِرْتُ وَالأَمِيرَ لِلْقُرَى
(1/31)

*****بَابُ مَخْفوضَاتِ الأَسْمَاءِ*****

خَافِضُهَا ثَلاَثَةٌ أَنْوَاعٌ.................الحَرْفُ وَالمُضَافُ وَالإِتْبَاعُ
أَمَّا الحُرُوفُ هَهُنَا فَمِنْ إِلَى............بَاءٌ وَكَافٌ فِي وَلاَمٌ عَنْ عَلَى
كَذَاكَ وَاوٌبَا وَتَاءٌ فِي الحَلِفْ...........مُذْ مُنْذُ رُبَّ وَاوُ رُبَّ المُنْحَذِفْ
كَسرْتُ مَنْ مِصْرَ إِلَى الْعِرَاقِ..........وَجِئْتُ لِلْمَحْبُوبِ بِاشْتِيَاقِ
(1/32)

*****بَابُ الإِضَافَةِ*****

مِنَ المُضَافِ أَسْقِطِ التَّنْوِينَا............أَوْ نُونَهُ كَأَهْلُكُمْ أَهْلُونَا
وِاخْفِضْ بِهِ الاِسْمَ الَّذِي لَهُ تَلاَ.......كَقَاتِلاَ غُلاَمَ زَيْدٍ قُتِلاَ
وَهْوَ عَلَى تَقْدِيرِ أَوْ لاَمِ...............أَوْ مِنْ كَمَكْرِ اللَّيْلِ أَو غَلاَمِي
أَوْ عَبْدِ زَيْدٍ أَوْ إِنَا زُجَاجِ..............أَوْ ثَوْبِ خَزٍّ أََوكَبَابِ سَاجِ
وَقَدْ مَضَتْ أَحْكَامُ كُلِّ تَابِعِ...........مَبْسُوطَةٌ فِي الأَرْبَعِ التَّوَابِعِ
فَيَا إِلَهِي الْطُفْ بِنَا فَنَتَّبِعْ...............سُبْلَ الرَّشَادِ وَالْهُدَى فَنَرْتَفِعْ
وَفِي جُمَادَى سَادِسِ السَّبْعِينَا..........بَعْدَ انْتِهَا تِسْعٍ مِنَ المِئِينَا
قَدْ تَمَّ نَظْمُ هَذِهِ (المُقدِّمَهْ)..............فِي رُبْعِ أَلْفٍ كَافِيَا مَنْ أَحْكَمَهْ
نَظْمُ الْفَقِيرِالشَّرَفِ الْعَمْرِيطِي...........ذِي الْعَجْزِ وَالتَّقْصِيرِ وَالتَّفْرِيطِ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ مَدَى الدَّوَامِ..............عَلَى جَزِيلِ الْفَضْلِ وَالإِنْعَامِ
وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ وَالتَّسْلِيمِ...............عَلَى النَّبِيِّ المُصْطَفَى الْكَرِيمِ
مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ وَالآلِ.................أَهْلِ التُّقَى وَالْعِلْمِ وَالْكَمَالِ
(1/33)

Sumber :

http://santri-masruri.blogspot.com/2013/07/teks-kitab-al-imrithi